
Sukses serupa di turnamen piala baru terulang pada 1980-an. Lagi-lagi kancah Copa del Rey menjadi gelar berikutnya yang diraih Zaragoza. Sukses lebih besar terjadi pertengahan 1990-an ketika Zaragoza melaju hingga final Piala Winners. Di final, Zaragoza secara dramatis menaklukkan Arsenal 2-1 melalui gol spektakuler Mohammed Nayim ke gawang David Seaman, beberapa detik saja sebelum babak kedua perpanjangan waktu berakhir.
Namun, sukses tak bertahan selamanya. Musim 2001/02 , Zaragoza terdegradasi, meski langsung mampu kembali ke Primera Liga musim berikutnya. Degradasi tersebut seharusnya menjadi peringatan bagi Zaragoza. Pada 2006, Agapito Iglesias menjadi pemilik baru klub dan memboyong Pablo Aimar ke La Romareda. Prestasi Zaragoza kembali menjulang. Musim 2006/07, Zaragoza menduduki posisi keenam klasemen dan lolos ke Piala UEFA. Prestasi itu tak terulang musim berikutnya. Penampilan Zaragoza tak sesuai harapan dan posisi tim lebih banyak berkutat di zona merah. Empat pelatih masuk bergantian untuk menyulap nasib Zaragoza, tapi gagal mengubah rekor buruk tim saat tandang. Hanya delapan poin yang mampu dicetak Zaragoza di kandang lawan dalam 18 partai. Meski berhasil meraih 34 poin di kandang sendiri, Zaragoza harus tersingkir dari peredaran Primera Liga. Untungnya, bagi tim sekelas Zaragoza, itu hanya berlangsung semusim. Situs Resmi Real Zaragoza
No Response to "Sejarah Real Zaragoza"
Posting Komentar