Manchester City F.C. dibentuk pada tahun 1880 dengan nama St. Marks (West Gordon) oleh Anna Connel dan dua orang anggota gereja St. Marks. Tahun 1887 mereka pindah ke markas yang baru di Hyde Road, Ardwick. Nama klub pun berubah menjadi Ardwick A.F.C. demi pnyesuaian pada letaknya yang baru. Ardwick mulai ikut berkompetisi di divisi 2 Football League tahun 1892.
Setahun kemudian, musim 1893-1894, masalah financial membelit klub dan setelah diorganisasi ulang akhirnya mereka berganti nama lagi menjadi Manchester City Football Club.
Periode Awal
City menjuarai dvisi 2 pada tahun 1899 dan promosi ke kasta tertinggi liga Inggris, divisi satu. Prestasi awalnya ditandai dengan kemenangan atas Bolton Wanderers di final Piala FA tahun 1904. Pada tahun 1920, stadion City di Hyde Road mengalami bencana kebakaran di tribun utama. Lantas pada tahun 1923, mereka pindah ke merkas nya yang baru, Maine Road yang terletak di Moss Side.
The Citizen menjuarai lagi Piala FA pada tahun 1934 dengan mengalahkan Porstmouth di final. Dan gelar liga pun tak beberapa lama dapat mereka raih, tahun 1937 mereka menjuarai liga Inggris untuk pertama kalinya. Tetapi musim berikutnya mereka justru terdegradasi ke divisi 2, lucunya mereka adalah klub pencetak gol terbanyak dibanding klub manapun di liga. 20 tahun kemudian, Manchester City yang diinspirasi oleh taktik bernama Revie Plan berhasil masuk final Piala FA 1955. Mereka kalah di final melawan Newcastle, tapi tahun berikutnya mereka menjuarai Piala FA dengan mengalahkan Birmingham di final 3-1. Partai final tahun 1956 ini termasuk partai final Piala FA yang dikenang orang banyak karena di pertandingan itu kiper City, Bert Trautmann, terus bermain walaupun mengalami patah tulang leher.
Setelah itu City tenggelam dan baru muncul ke permukaan saat Joe Mercer dan Malcolm Allison ditunjuk untuk menjadi duo manager klub pada tahun 1965. Mereka membuat pembelian terpentingnya pada Mike Summerbee dan Colin Bell. 2 musim berikutnya, musim 1967-1968, Manchester City menjuarai divisi satu untuk kedua kalinya. Pada partai terakhir mereka memastikan gelar juara dengan kemenangan 4-3 di kandang Newcastle. Piala dan prestasi pun kemudian mulai mengalir datang. Piala FA mereka raih lagi di tahun 1969 serta piala Winners Eropa pertama kalinya mereka raih pada tahun 1970 dengan mengalahkan Gornik Zabrze 2-1 di final.
Rivalitas dengan klub sekota, Manchester United, selalu sengit. Salah satu partai yang banyak dikenang adalah pada partai terakhir di musim liga 1973-1974. Derby panas tak terelakkan tatkala baik City maupun United harus menang agar bisa selamat dari degradasi. Pemain legendaris MU, Denis Law, mencetak satu-satunya gol kemenangan yang juga otomatis melempar rival sekotanya ke divisi 2. Tahun 1976 mereka meraih Piala Liga dengan mengalahkan Newcastle di final 2-1.
Periode 1980-2002
Manchester City tidak menghasilkan gelar penting dan hanya timbul-tenggelam di Premiership. Mereka hanya promosi ke divisi utama namun kemudian terdegradasi lagi ke divisi 2. Bahkan pada tahun 1996 mereka terdegradasi sampai ke divisi 3. Setelah kedatangan David Bernstein sebagai chairman yang baru, City pun mulai berbenah. Pada tahun 2001, Kevin Keegan ditunjuk untuk menangani Citizen dan mereka pun berhasil promosi ke Liga Premier.
Pindah ke City Of Manchester Stadium
Musim 2002-2003 merupakan musim terakhir stadion Maine Road dipakai Manchester City. Stadion tua yang telah dihuni City selama 80 tahun dan menjadi saksi pahit-manisnya prestasi City. The City telah membangun sebuah stadion megah baru bernama ‘City Of Manchester Stadium’ yang berkapasitas 48.000 penonton. Pada partai derby terakhir di Maine Road Citizen menang atas musuh bebuyutannya, Manchester United, dengan skor 3-1.
Maret 2005 Keegan mundur dan Stuart Pearce menggantikannya sebagai caretaker atau manager sementara. Penampilan City yang cemerlang membuat Pearce diangkat sebagai manager penuh dan musim 2005-2006 Pearce membawa City menempati urutan ke-6 Premiership. Musim berikutnya penampilan City menurun drastis dan hanya menghuni papan bawah klasemen walaupun tidak sampai terdegradasi. Pearce akhirnya dipecat dan digantikan mantan manager tim nasional Inggris, Sven Goran Eriksson. Pada saat itu Manchester City telah dimiliki oleh miliuner ambisius yang juga bekas perdana menteri Thailand, Thaksin Shinawatra.
Dibawah Eriksson, City tampil perkasa pada awal kompetisi namun mulai kehilangan keseimbangan mulai dari pertengahan kompetisi. Walaupun demikian mereka masih bisa mencapai zona piala UEFA eropa berkat penampilan fair play nya. Thaksin yang tidak sabaran sudah ingin memecat Eriksson sebelum akhir kompetisi jika saja tidak ditahan oleh fans Citizen yang merasa Thaksin terlalu semena-mena dan tidak memperhatikan keinginan fans City. Pemecatan Eriksson hanya dapat tertunda sebentar dan akhirnya benar-benar dilakukan saat kompetisi berakhir. Mark Hughes, manager Blackburn dan juga mantan pemain kesayangan rival Manchester United, ditunjuk untuk menggantikannya.
City Dibeli Oleh Abu Dhabi Group
Pada saat Hughes naik, sebetulnya harta Thaksin sudah di ujung tanduk pembekuan karena tuduhan korupsi selama berkuasa sebagai perdana menteri di Thailand. Thaksin yang mengerti posisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk terus mendanai Citizen akhirnya melepas kepemilikannya kepada Abu Dhabi United Group (ADUG) yang dimiliki bangsawan Uni Emirat Arab, Sheikh Mansour bin Zayed Al Nahyan. Sheikh Mansour adalah miliuner yang lebih kaya lagi dibanding Thaksin dan lebih ambisius. Hanya beberapa hari setelah kepastian kepemilikannya atas Manchester City, ia langsung membuat rekor pembelian pemain termahal Inggris dengan pembelian Robinho dari Real Madrid. Rekor harga 32,5 juta pounds itu melampaui harga 28 juta pounds yang ditawarkan klub kaya Inggris lainnya Chelsea atas pemain Brazil tersebut. Dengan dukungan dana yang benar-benar melimpah, fans Citizen bersiap untuk menyaksikan lagi pemain-pemain dunia lain akan diboyong ke klub tercinta mereka.
Musim 2008-2009 diakhiri Citizens dengan duduk di peringkat 10 Premier League. Pencapaian yang "biasa-biasa" tersebut langsung mengundang adanya gosip pemecatan Mark Hughes. Namun isu tersebut langsung ditampik pihak manajemen.
Pada awal musim 2009-2010, Hughes kembali membelanjakan uang berlimpah pemilik City yang kaya raya dengan pembelian gelandang talisman Gareth Barry asal Aston Villa, Roque Santa Cruz dari Blackburn Rovers, dua penyerang handal : Carlos Tévez dari Media Sports Investments dan Emmanuel Adebayor dari Arsenal, serta dua bek tangguh: Kolo Touré dari Arsenal dan Joleon Lescott dari Everton. Walau Citizens sudah tampil lebih stabil dari musim lalu namun keinginan pemilik untuk memboyong manager yang lebih teruji tampaknya sudah tak tertahankan lagi.
Pada Desember 2009, Hughes dipecat dan digantikan oleh manager Italia yang telah mempersembahkan 3 gelar juara serie A bagi Inter Milan, Roberto Mancini. Situs Resmi Manchester City F.C
No Response to "Sejarah Manchester City F.C."
Posting Komentar