Klub Eendracht (secara harafiah berarti persatuan) bergabung pada Nijmegen pada 1903 untuk membentu satu klub sepakbola bernama Nijmegen Eendracht Combinatie. Keunikan klub ini adalah karena didirikan oleh golongan pekerja biasa, masyarakat kebanyakan, dan kaum pemuda. Pada 1900-an, sepakbola sudah populer, namun masih dimainkan oleh golongan elit.
Pada perkembangannya, NEC tak pernah menjadi klub papan atas. Uang adalah salah satu kendala yang dimiliki klub pada periode 1920-an dan 1930-an. Klub sering diejek menjadi klub yang tak pernah jadi kelas satu. Pada 1936, NEC berhasil membalas ejekan tersebut dengan meraih kemenangan untuk berlaga di divisi elit kompetisi saat itu. Namun, masalah internal menghalangi NEC untuk langsung terjun ke kompetisi profesional pada 1954. Baru sembilan tahun kemudian NEC mampu menyusun kekuatan finansialnya dan mengintip tempat berlaga di Eredivisie.
Prestasi yang mampu diukir NEC di kompetisi domestik barulah sebatas empat kali tampil di final Piala Belanda. Meski kerap tampil mengejutkan di turnamen piala, NEC selalu kalah di laga puncak. Prestasi tersebut pernah membuat NEC mewakili Belanda untuk tampil di Piala Winners 1983/84 karena Ajax, juara Piala Belanda, juga menjuarai liga. Pada perdelapan final, NEC menghadapi Barcelona, yang masih diperkuat Diego Maradona dan Bernd Schuster. Tak urung, laga kandang disesaki pendukung, namun dua pemain bintang itu tidak diturunkan karena cedera. NEC sempat unggul 2-0, meski akhirnya kalah 3-2. NEC kembali lolos ke kompetisi Eropa berkat jerih payah sendiri pada Piala UEFA 20 tahun kemudian. Situs Resmi NEC Nijmegen
No Response to "Sejarah NEC"
Posting Komentar